Konfigurasi Hyper-V | Virtual Private Server (VPS) | Pada Windows Server 2016

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


     Balik lagi di blog Ladang Ilmu Tkj... Pada kesempatan kali ini saya akan kembali sharing atau berbagi seputar pelajaran tkj. Saya akan melanjutkan pembelajaran Administrasi Sistem Jaringan yaitu mengenai Konfigurasi Virtual Private Server Pada Windows Server 2016. VPS ini sangat dibutuhkan di era zaman sekarang ini dan sudah banyak digunakan oleh perusahaan IT ataupun ISP. Apa itu VPS dan bagaimana konfigurasinya. Berikut Penjelasannya.

PENGERTIAN VPS

VPS (Virtual Privat Server) adalah teknologi server side tentang sistem operasi dan perangkat lunak yang memungkinkan sebuah mesin dengan kapasitas besar dibagi ke beberapa virtual mesin. Tiap virtual mesin ini melayani sistem operasi dan perangkat lunak secara mandiri dan dengan konfigurasi yang cepat. Secara global VPS sering digunakan untuk Cloud Computing, Software Bot, Menjalankan Software robot forex (untuk trading), dsb.

VPS juga dapat di artikan sebagai sebuah metode untik mempartisi atau membagi sumber daya atau resource sebuah server menjadi beberapa server virtual. Server virtual tersebut memiliki kemampuan menjalankan operating system sendiri seperti layaknya sebuah server. Bahkan Anda dapat me-reboot sebuah server virtual secara terpisah (tidak harus mem-reboot server utama).

FUNGSI VPS

1. Web Hosting. Salah satu penggunaan yang populer adalah untuk menyediakan web hosting. Virtual Private Server sangat tepat untuk level menengah dan situs web perusahaan, dimana aplikasi membutuhkan konfigurasi yang spesifik dan hanya bisa dilakukan oleh Superuser. Penggunaan ini juga cocok untuk memulai bisnis web hosting dengan anggaran yang terbatas namun layanan dengan yang berkualitas.

2. Backup Server. Kebutuhan backup server untuk menjamin layanan selalu berjalan normal adalah sangat penting. Backup server ini bisa meliputi situs web, surel, berkas, dan basis data. Semua layanan ini berada dalam kondisi fisik dan logical yang terpisah sehingga meminimalisasi kerusakaan atau kehilangan data.

3. Sebagai file server atau storage server, dimana kita bisa menyimpan file dan data baik melalui ftp, maupun http. 

4. Sebagai server remote desktop, dimana kita bisa mendownload dan mengupload file secara remote, menjalankan aplikasi forex, bot/ robot & automation, spinner. 

5. Sebagai host server untuk VPN dan Tunneling. 

6. Application Hosting Dengan Virtual Private Server, memungkinkan untuk membangun custom mission critical software tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu mahal. Melakukan outsource development aplikasi juga sudah menjadi trend untuk menghemat biaya sehingga investasi jauh lebih efisien.

7. Development/Test Environments Virtual Private Server juga membantu untuk melakukan serangkaian development testing secara efisien, beberapa sistem operasi dan alamat IP publik dengan mudah bisa dilakukan, koneksi secara remote untuk reboot dan penggantian interface cukup dilakukan dengan cepat, sama seperti halnya mempunyai 1 rak yang penuh dengan server testing.

8. Educational Outpost Virtual Private Server menjadikan ajang untuk bereksperimen UNIX Operating System dengan berbagai macam distribusi sekaligus. Membuat proses ekperimen lebih beragam dan lebih mudah membandingkannya.

PENYEWAAN VPS

1. VPS Managed : Server kosong /hanya diberi IP, root dan password, 
2. VPS Unmanaged : Suda terinstal OS Linux atau Windows atau yg lainnya, sesuai dengan hosting

CARA KERJA

Alur kerja VPS dimulai dari server fisik berupa komputer. server fisik ini adalah tempat di mana anda dan seluruh user lain menyimpan file dan database yang dibutuhkan untuk website yang akan di hostingkan. Nantinya, browser yang digunakan oleh pengunjung website anda akan mengirimkan permintaan kepada server, untuk kemudian server mentransfer file yang diinginkan ke pengunjung melalui internet. Nah, pada saat proses menerima dan mengirimkan kembali itulah VPS bekerja. Jadi pengguna akan mendapatkan respons dari VPS yang mana berkaitan langsung dengan server fisik dan memberikan file yang diminta tersebut melalui internet. VPS berguna sebagai peniru server fisik yang bersifat pribadi dan tidak terpengaruhi oleh VPS-VPS lain dalam satu server.

ALAT DAN BAHAN
  • VMware Workstation 15 pro
  • Iso Windows Server 2016
  • Iso windows Server 2012
  • Iso Debian 9
  • Iso CentOS 7
  • CHR Mikrotik
  • Akses Internet

KONFIGURASI

1. Buka server manager kemudian klik add roles and features untuk menambahkan fitur hyper-v.


2. Pada bagian server roles tambahkan fitur hyper-v agar virtualisasi bisa dijalankan.


3. Maka akan muncul pop up seperti berikut, klik add features.


4. Jika muncul pesan error seperti berikut, Langsung klik OK saja. Pesan itu memberitahukan bahwa processor tidak sesuai dengan yang direkomendasikan sebagai virtualisasi. Karena untuk menjalankan vps butuh processor khusus yang recommend terhadap virtualisasi. 


5. Karena tidak bisa menambahkan fitur hyper-v lewat gui (melalui add features and roles), maka coba lewat CMD yaitu dengan menggunakan windows powershell ISE. Ketikkan saja di pencarian windows kemudian pilih yang ISE.


6. Setelah masuk ke powershell, langkah awal yang dilakukan masukkan script berikut : Enable-WindowsOptionalFeature -Online -FeatureName Microsoft-Hyper-V -All -NoRestart. Perintah tersebut untuk mengaktifkan fitur hyper-v. Tekan enter dan tunggu proses loading sampai selesai.


7. Selanjutnya masukkan script kedua yaitu : Install-WindowsFeature RSAT-Hyper-V-Tools -IncludeAllSubFeature. Perintah ini untuk menginstall fitur RSAT (Remote Server Administration Tools) agar bisa melakukan manajemen sistem secara remote.


8. Script yang ketiga yaitu : Install-WindowsFeature RSAT-Clustering -IncludeAllSubFeature. Perintah ini untuk menjelaskan instalasi fitur RSAT clustering pada server.


9. Script yang keempat yaitu : Install-WindowsFeature Multipath-IO. Perintah ini untuk menginstal multipath IO yaitu fitur menonaktifkan software dan hardware vendor untuk mendevlop multipathing solutions.


10. Terakhir lakukan restart komputer dengan perintah : Restart-Computer.


11. Buka kembali server manager kemudian lihat pada server roles. Pastikan fitur Hyper-V sudah tercentang atau sudah instaled.


12. Bisa dilihat di tampilan server manager bahwa fitur hyper-v sudah aktif. 


13. klik tab tools kemudian pilih hyper-v manager untuk memulai virtualisasi.


14. Tampilan hyper-v seperti berikut. Klik virtual switch manager untuk mengcreate virtual switch yang digunakan untuk mesin virtual pada host hyper-v untuk berkomunikasi dengan komputer lain.


15. Terdapat 3 type virtual switch yang bisa digunakan, yaitu :
  • Eksternal : Bisa terhubung langsung dengan server fiisk yang berada diluar host dan sebaliknya.
  • Internal : Menghubungkan VM dengan VM pada server fisik yang sama dan sebaliknya
  • Private : Hanya menghubungkan VM dengan VM pada server fisik yang sama secara privat.
Untuk percobaan kali ini saya menggunakan type eksternal agar bisa terhubung dengan server fisik  yang berada diluar host. Langsung klik create virtual switch.


16. Beri nama untuk virtual switchnya dan jika perlu beri catatan juga. Disini anda bisa pilih koneksinya menggunakan wireless atau LAN. Setelah itu klik OK.


17. Maka akan muncul pop-up pending changes may disrupt network connectivity yang berarti akan ada perubahan penambahan interface network dan perubahan ip static secara otomatis ke dalam virtual switch. Kemudian klik yes.


18. Buka network connections kemudian cek interface virtual switch maka ip yang terdapat pada interface local (ethernet) akan hilang dan pindah ke interface virtual switch.


VERIFIKASI

19. Create virtual machine dengan meng-klik kanan pada nama server kemudian pilih new dan pilih virtual machine.


20. Pada bagian before you begin terdapat 2 pilihan. Jika anda pilih finish maka secara langsung atau default hanya membuat 1 VM baru. Jika pilih next maka anda akan membuat 1 VM baru secara custom. Kali ini saya memilih untuk membuat VM secara custom.


21. Beri nama untuk VM yang akan dibuat kemudian tentukan lokasi penyimpanan VM nya. Pstikan OS apa yang ingin anda jadikan target VM. Disini saya akan mencoba menjalankan VM windows server 2016. Langsung klik next.


22. Pada bagian specify Generation pilih generasi virtual yang sesuai dengan setting biosnya.
  • Generation 1 : Untuk hardware yang memiliki UEFI dengan support 32 bit
  • Generation 2 : Untuk hardware yang memiliki UEFI dengan support 62 bit
Kemudian langsung klik next untuk melanjutkan pembuatan VM.



23. Pada bagian assign memory setting memory sesuai dengan server yang di pakai. Pastikan besar memory sesuai dengan OS yang akan dijalankan pada VM. Kemudian klik next.


24. Pada bagian configure networking pilih virtual switch yang sudah dipasang. Kemudian next.


25. Pada bagian connect virtual hardisk masukkan besar hardisk sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu next.


26. Pada bagian instalation options pilih proses instalasinya. Bisa menggunakan CD/DVD drive atau file ISO. Misal disini saya ingin menginstal menggunakan file ISO. Masukkan file ISO kemudian next. 


27. Pada bagian summary akan ditampilkan ringkasan dari VM tersebut. Bisa dicek terlebih dahulu.


28. Selanjutnya aktifkan VM yang sudah dibuat tadi dengan cara klik kanan pada virtual mesin yang sudah dibuat kemudian klik connect. 


29. Setelah muncul gambar seperi dibawah ini, klik tombol start untuk memulai instalasi VM.


30. Setelah itu akan muncul tampilan awal Hyper-V yang menandakan bahwa proses instalasi akan berjalan. Tunggu proses loadingnya sebentar.


31. Langsung saja lakukan proses instalasi VM nya.


32. Berikut tampilan VM yang sudah berhasil diinstal. Di sini saya menginstal VM windows server 2016.


33. Pastikan statusnya running pada tampilan di servernya.



EXPORT AND IMPORT

1.  Klik kanan pada VM yang ingin di export (backup) kemudian klik export.


2. Tentukan lokasi penyimpanannya sesuai keinginan anda dengan meng-klik browse. Jika sudah klik export.


3. Maka backupan akan tersimpan di lokasi yang sudah diarahkan tadi.


4. Pada server hyper-V klik import virtual machine yang ada disebelah kanan. Maka akan muncul pop up import VM seperti berikut. Klik next.


5. Masukkan lokasi backupannya atau file yang ingin diimport kemudian next.


6. Pada select virtual machine langsung next saja.


7. Pada bagian choose import type pilih copy the virutal machine yang artinya kita ingin mengcopy ke dalam virtual machine. Kemudian next.


8. Pada bagian choose destination langsung klik next.


9. Arahkan path ke lokasi yang akan dijadikan tempat penyimpanan file yang diimport nantinya.


10. Pada bagian summary klik finish.


11. Maka akan muncul pada server virtual machine anda.



LAB DENGAN TOPOLOGI


1. Kita bisa menambahkan beberapa server atau OS (lebih dari satu) sesuai kapasitas ram fisik yang kita miliki.  Kebetulan disini saya memiliki ram fisik sebesar 12 GB, jadi saya mencoba untuk menjalankan 5 VM sekaligus sesuai dengan topologi yang saya punya. 


2. Langsung saja kita jalankan semua VM. Caranya seperti tadi diatas.
  • Windows Server 2016


  • Windows Server 2012 

  • Debian 9

  • CentOS 7

  • CHR Mikrotik 


3. Pastikan semua VM yang kita jalani berstatus running.


4. Akses mikrotiknya menggunakan winbox. Setelah itu lakukan konfigurasi seperti berikut :
  • Konfigurasi DHCP Client : Tujuannya adalah untuk mendapatkan ip dari router fisik sehingga bisa terkoneksi ke internet. Arahkan interfacenya ke ether 1. Bisa juga dengan cara static dengan memasukkan ip yang satu jaringan dengan jaringan ditempat anda.
  • Konfigurasi Firewall NAT : Dengan settingan (chain:srcnat), (Out interfaces:ether1) dan (action:masquarade).
  • Konfigurasi IP address : Masukkan ip address untuk ether2 yang nantinya dijadikan gateway untuk VM lain yang sudah dijalankan.
  • Konfigurasi DHCP Server : Klik DHCP Setup kemudian arahkan interface ke ether2. Tujuannya adalah untuk menyebarkan ip ke server yang sudah dijalankan.


5. Pastikan router Mikrotik yang ada didalam VPS dapat ping ke gateway router fisik dan ping ke google.


VERIFIKASI

6. Setting ip DHCP pada semua VM. Cek ip addressnya, pastikan ipnya dapat dari Router VM yang sudah dikonfigurasi tadi. Kemudian ping ke google.
  • Windows Server 2016  


  • Windows Server 2012 


  • Debian 9 


  • CentOS 7 


7. Terakhir cek DHCP Server leases untuk melihat VM mana saja yang sudah terhubung dan mendapatkan ip address.




Sekian,
Terima Kasih,
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Komentar