Debian 10 : Cara Instalasi GUI Debian 10 di Virtual Box

 Cara Instalasi GUI Debian 10 di Virtual Box



            Bismillah, Halo semuanya. Pada Kesempatan kali ini saya akan sharing mengenai cara instalasi debian 10 secara GUI (Graphical User Interface) menggunakan virtual box. Dimana sebelumnya saya sudah melakukan instalasi Debian 10 secara CLI (Command Line Interface), untuk langkah-langkahnya bisa klik disiniDebian sendiri menurut wikipedia adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU (General Public License) dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya. 


Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan instalasi ini, yaitu :

- File ISO Debian 10 (disini saya menggunakan versi 10.12.0)

- Aplikasi Virtual Box (disini saya menggunakan versi 6.1.40)


Berikut Langkah-langkahnya :

1. Buka aplikasi virtual box lalu klik New untuk membuat VM (Virtual Machine) baru.


2. Pada bagian Name isikan nama untuk file VM-nya. Lalu pada folder penyimpanan kita bisa memilih untuk menaruh filenya semau kita, tetapi disini saya biarkan default. Pada kolom type pilih Linux dan pada kolom versian pilih Debian (64-bit).

3. Pada bagian ini masukkan size memory RAM yang ingin digunakan. Disini saya masukkan RAM-nya 2048 MB karena yang mau diinstal adalah tampilan GUI jadi butuh RAM agak banyak. Namun kita bisa sesuaikan dengan kebutuhan server debiannya mau digunakan untuk apa dan size RAM pada PC/Laptop yang kita punya. Lalu klik Next.

4. Pilih Create a virtual hard disk untuk membuat hard disk virtual guna memenuhi kebutuhan server debian. Lalu klik Create.

5. Pilih VDI (Virtual Disk Image) untuk type file hard disknya, kemudian klik Next. 

6. Pada bagian Storage on physical hard disk pilih Dynamically allocated. Setelah itu klik Next.

7. Masukkan size untuk virtual hard disk sesuai kebutuhan lalu klik Create. Disini saya masukkan size hard disknya 50 GB karena untuk instal sistem operasi berbasis GUI dibutuhkan ruang penyimpanan yang agak besar.

8. Setelah VM-nya sudah terbuat saatnya masukan file ISO yang tadi sudah kita download dengan masuk ke Settings.

9. Pilih bagian Storage lalu klik icon kaset yang ada disebelah kanan pada kolom Optical DriveCari File ISO yang disimpan pada folder penyimpanan lalu masukkan kedalam VM (Sampai filenya ada di bagian Controller/IDE). Setelah itu klik OK.


10. Saatnya menjalankan VM untuk memulai proses instalasi dengan klik Start.

11. Berikut adalah tampilan awal saat ingin menginstal Server Debian. Klik Graphical install untuk memulai proses instalasi. Jika ingin menampilkan versi CLI pilih yang Install saja.

12. Pada bagian language pilih English sebagai Bahasa yang akan digunakan.

13. Pilih lokasi server berada. Karena Indonesia tidak ada pilihannya, maka klik other.

14. Pilih region Asia.

15.  Pilih lokasi atau area servernya yaitu Indonesia.

16. Pilih United States sebagai default local.

17. Pilih American English untuk keymap yang akan digunakan.

18. Disini langsung klik Continue saja karena memang belum terkoneksi jaringan internet.

19. Pilih Do not configure the network at this time, lalu klik Continue.

20. Masukkan nama hostname lalu klik Continue.

21. Buat password yang akan menjadi password untuk login ke root (user utama) lalu verifikasi password. Kemudian klik Continue.

22. Masukkan nama user yang nantinya akan menjadi user biasa lalu klik Continue.

23. Masukkan username untuk akun user biasa lalu klik Continue.

24. Buat password yang akan menjadi password untuk login ke user biasa lalu verifikasi password. Kemudian klik Continue.

25. Pilih daerah zona waktu tempat server berada. Karena saya di Jawa maka saya pilih western yaitu zona waktu WIB. Kemudian klik Enter.

26. Pada partition disk pilih Guided – use entire disk untuk membuat partisi secara auto (otomatis).

27. Klik Enter saja pada SCSI2 untuk melanjutkan proses partisi.

28. Pilih skema partisi yang bawah dimana pembagian hard disknnya terdiri dari /home, /var dan /tmp partition.

29. Klik finish partitioning and write changes to disk untuk menyelesaikan proses partisi hard disk.

30. Pilih Yes agar partisi hard disk tadi disimpan.

31. Tunggu proses loading selesai.

32. Pilih No karena kita tidak membutuhkan scan CD/DVD yang lain.

33. Pilih No karena tidak menggunakan network mirror.

34. Pilih Yes pada configuring popularity-contest.

35. Pada bagian Software selection, yang wajib diceklis yaitu Debian desktop environment, Pilih salah satu jenis tampilan GUI (yang diawali ...) dan Standard system utilities. Disini saya pilih yang GNOME. Selanjtunya klik Continue.

36. Tunggu proses loading selesai.

37. Pilih Yes untuk menginstal grub boot loader.

38. Pilih /dev/sda untuk memulai proses installation. Tunggu proses instalasi hingga selesai.

39. Setelah proses instalasi selesai dengan informasi Installation complete, klik Continue.

40. Berikut tampilan awal Debian 10. Klik enter untuk masuk.

41. Masukkan password untuk masuk sebagai root (user utama).

42. Sampai sini proses instalasi GUI debian 10 berhasil dan siap digunakan.





Komentar